Pertahankan adat Jawa Warga dusun Kedungwaringin gelar tasyakuran atau Memetri bumi

Nguri uri budaya, warga Dusun Kedungwringin, Desa Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu gelar memetri bumi atau sedekah bumi di bulan Asyhura atau tahun baru islam 1446 H, pada 12 Juli 2024 di jl.Kedungwringin.

Pada acara tasyakuran warga setempat melakukan do'a bersama, selain itu warga menjadikan acara tasyakuran sedekah bumi ini sebagai kegiatan rutin pada bulan Muharram disetiap tahunya, disela kegiatan warga dusun Kedungwaringin juga melakukan potong tumpeng sebagai wujud syukur kepada tuhan YME, atas limpahan hasil bumi yang ada.

Kepala desa Gintungreja Suyanto menyampaikan pada saat sambutan, Dalam momen tasyakuran salah satu wujud syukur serta do'a memohon kepada tuhan YME, atas limpahan berkah dan kepadanya apa yang warga sekitar dapat terkabulkan, baik dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan Yang selama ini menjadi sumber rezeki warga setempat.

Selain do'a bersama, sebagai orang Jawa warga Kedungwaringin melakukan tumpengan dari nasi dan sayuran dikandung maksud tumpengan ini menjadi simbol bahwa tumpengan ini salah satu hasil pencapaian dari hasil bumi itu sendiri dan menjadikan tumpengan sebagai gambaran gunung yang tinggi, dalam artian do'a yang dipanjatkan ditujukan kepada yang maha segalanya yaitu tuhan yang maha esa.

Tampak hadir dalam tasayukran , Kepala desa, Kepala dusun kedungwringin, anggota BPD setempat, Toga, Toma serta muslimat setempat.